Tuesday, May 10, 2005

Perjalanan Cinta

Pacar pertamaku namanya Memey
Anak pertama dari tiga saudara, perempuan semua
Namanya kaya' Cina, tapi sebenarnya campuran Padang - Jawa
Kebayang dong, item manisnya kaya' apa?

Dengan Memey aku pertama kali berciuman
Dari cium kening, cium pipi hingga cium bibir
Memey yang ngajarin gaya berpacaran yang asyik masyuk
Sayang, setelah aku ketagihan dengan gaya pacarannya,
Memey ninggalin aku, berpaling ke lelaki lain
yang udah tinggi "jam terbang" pacarannya...
Memey lebih menikmati "penerbangan" dengan pacar barunya
daripada mengajarkan aku yang masih "lugu"

Pacarku yang kedua namanya Yuni
Orang Jawa asli
Kalem, kemayu dan klemer-klemer
Aku bilang A, dia nurut
Aku bilang F, dia manut
Lama-lama jenuh juga
Abisnya gak ada seru-serunya!
Gak ada beda pendapat, gak ada perlawanan, gak ada debat
Hubungan yang hambarpun berakhir begitu saja
Berpisah tanpa kata-kata

Kristi nama pacarku yang ketiga
Dari namanya saja, jelas sekali bahwa dia kristiani
Artinya berbeda arah kiblat dengan aku
Tapi karena aku butuh dia
Aku merasa nyaman kala bersamanya
'nyambung' kalau ngobrol dan cerita-cerita
Aku teruskan hubungan ini
entahlah mau sampai di mana
Nanti saja dipikirkan..

Tapi ternyata, lama kelamaan
bersamanya tidak lagi nyaman
tidak lagi penuh canda
bertengkar, bertengkar dan bertengkar
Lama-lama cape' juga,
Putus lagi...

Pacarku yang keempat
namanya Sania
biasa kupanggil San-san
putih, tinggi, cantik, pintar dan baik hati
Sungguh kusuka hingga jatuh cinta

Awalnya sih aku meragukan hubungan ini
karena aku dan dia beda "kasta"
Dia dari keluarga berada
sementara keluargaku apa adanya
tapi San-san bilang, "masa depanku ada di tanganku. Keluargaku tak berhak ikut campur"
Meski naif, namun kalimat itu sangat menghibur dan melegakan

Hari pun berganti tahun...
Telah banyak yang kami lalui bersama
Ada canda, ada mesra, ada marah, ada benci, ada rindu
Aku bahagia, San-san pun sama
Gak kebayang deh kalau harus berpisah dengannya

Tahun-tahun berlalu...
San-san tak mampu melawan kehendak keluarganya
San-san tak kuasa menolak jodoh yang "disediakan" keluarganya
Dan aku, apa yang kupunya?
Hanya cinta dari hati yang tulus ikhlas
serta janji setia untuk membahagiakan San-san selamanya, hingga ajal tiba
"Apa cintamu mampu membuat San-san bahagia?" kata ibunya
"Apa cukup dengan cinta kamu memberi nafkah San-san hingga tua?" tambah ayahnya
"Makan tuh, cinta!!" kata saudara-saudaranya...

Dalam uraian airmata,
San-san memintaku melepaskannya
Aku gak terima, tapi apa mau dikata?
San-san pergi begitu saja
Meninggalkanku dalam cinta yang menyiksa

Dalam kesedihan yang masih tersisa
Kujumpai dia, namanya Helena
Dia mengisi hari-hariku selanjutnya
Dengan sabar, Helena memberiku cinta yang baru
menanti hatiku terbuka untuk cintanya
membantuku melupakan San-san
dan kepedihan yang ditinggalkan

Helena kekasihku yang kelima
Kuharap dia pacar terakhirku untuk selamanya
Dua kali ditinggalkan pacar,
dua kali meninggalkan pacar...
Sungguh membuatku lelah menjalani cinta...

Image hosted by Photobucket.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home