25 April
Ketika tangis malamku
sentak membangunkan tidur lelapmu
dengan mata terkantuk dan sayu
kau timang sayang diriku
memangku dan memberiku susu
Ketika sakit melemahkan tubuhku
Kegigihanmu menguatkan sendi-sendiku
Ketelatenanmu memberi ketentraman dalam tagisku
Kasih sayangmu adalah senjata ampuh
hingga sakitku sembuh
Ketika usiaku bertambah
Kasihmu tetap mengalir bagai air
Menyejukkanku dikala bimbang
menyirami hatiku dikala resah
menyegarkan ragaku dikala duka
Kau ajari aku tentang hidup
tentang alam dan segala makhluk
Kau ajari aku tentang kasih dan cinta
Kau ajariku tentang agama
Ketika ku mengenal cinta pada seorang pria
Dengan mata berkaca kau berkata;
"Anakku telah dewasa. Berhati-hatilah menjalin cinta
Ibu tak melarang engkau bergaul dengan pria
Asal satu agama, dan jagalah 'paket kecil' mu yang paling berharga"
Ibu,
Sungguh kasihmu tak terbatas cakrawala
Sayangmu tak sekedar pelepas dahaga
hatimu dipenuhi cinta yang tak habis-habis
Sejak aku masih bayi
hingga aku punya bayi,
kau masih limpahkan kasih sayangmu
untuk cucumu
Ibu,
Meski kadang kita jalan bersimpangan
Meski tak jarang kita bertengkar
Jauh di sini, di dalam hati ini
Aku begitu teramat sangat mencintaimu
(Harusnya dipost kemaren, 25 April. Pas nyokap Ultah!)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home